CARA BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM
CARA BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM
Ruang Berbagi dan Informasi –Halo Sobat warkasa1919.com, kali ini Nulis Bersama (NB) akan berbagi informasi tentang cara budidaya ikan lele kepada Sobat sekalian.
Di jaman yang kondisi ekonomi masyakatnya sebagian sedang awut-awutan (baca = banyak pengangguran akibat pekerja banyak dirumahkan), maka budidaya ikan lele ini bisa menjadi salah satu alternatif lain sebagai sumber pendapatan.
Berdasarkan penelitian, ikan lele adalah salah satu jenis ikan yang bisa tetap hidup walau berada ditempat yang memiliki tingkat kepadatan tinggi. Diketahui bahwa Ikan lele ini memiliki tingkat konversi pakan yang menjadi bobot tubuhnya, artinya saat mengelola budidaya ikan lele, berdasarkan berat (kg) pakan yang Sobat berikan, Sobat bisa memperkirakan berapa (kg) ikan lele yang mampu di hasilkan.
Budidaya ikan lele ini akan sangat menguntungkan bila kita mampu melakukannya secara intensif. Untuk budidaya ikan lele ini ada dua tahapan yang perlu Sobat ketahui, yaitu tahapan pembenihan dan tahapan pembesaran.
Tahapan pembenihan ini perlu Sobat ketahui jika memang ada minat untuk melakukan budidaya ikan lele, agar usaha yang Sobat jalankan mampu menghasilkan benih ikan lele yang baik.
Selanjutnya jika ingin menjadi pelaku usaha budidaya ikan lele, maka Sobat juga perlu mengetahui tahapan pembesaran, hal ini berguna agar usaha Sobat mampu menghasilkan ikan lele siap konsumsi yang sesuai dengan permintaan pasar.
Nulis bersama (NB) untuk warkasa1919.com akan membagikan apa-apa saja yang Sobat perlukan untuk menjadi seorang pengusaha/pengelola budidaya ikan lele ini.
Selengkapnya silahkan disimak hingga tuntas artikel tentang cara budidaya ikan lele dibawah ini.
Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele
Hal pertama yang perlu Sobat lakukan sebagaj calon pengusaha/pemgelola budidaya ikan lele ini adalah menyiapkan tempat (kolam) sebagai media untuk tahapan pembenihan ataupun pembesaran ikan lele.
Ada banyak referensi yang bisa Sobat contoh untuk membuat kolam atau tempat untuk budidaya ikan lele.
Sobat bisa memilih tipe kolam yang sesuai dengan lokasi ataupun anggaran yang sesuai silahkan di kalkulasikan dengan perhitungan yang cermat, sebab masing-masing tempat itu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Setelah Sobat memutuskan tipe kolam seperti apa yang akan Sobat pergunakan untuk usaha budidaya ikan lele tersebut, tentu saja dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada yang ada. Berikut ini adalah referensi kolam untuk usaha budidaya ikan lele yang mungkin bisa Sobat pergunakan.
Ada pun jenis kolam yang sering dipergunakan adalah kolam tanah (jenis ini cocok untuk usaha sekala besar dan ada ketersediaan lahan yang lumayan luas). Peternak lele tradisional biasanya mempergunakan jenis kolam seperti ini.
Selain jenis kolam tanah masih ada lagi jenis kolam yang terbuat dari semen dan terpal. Dalam artikel ini Nulis bersama (NB) hanya akan membahas tentang kolam tanah, karena memang jenis kolam ini paling banyak dipergunakan oleh para peternak ikan lele dan untuk tahapan penyiapan tempat nya pun nanti bisa Sobat sekalian terapkan pada jenis-jenis kolam lainnya seperti kolam yang terbuat dari semen dan terpal.
Adapun beberapa tahapan yang harus Sobat lakukan di dalam menyiapkan kolam tersebut adalah seperti berikut:
A. Pengeringan dan Pengolahan Tanah Silahkan Sobat kering kan terlebih dahulu (baik untuk kolam tanah, semen, maupun kolan terpal) jika kolam tersebut baru Sobat buat dan sebelumnya sudah di isi dengan air. Untuk kolam tanah, lama pengeringan nya bisa memakan waktu berkisar antara 3-7 hari sebelum benih ikan lele ditebarkan ke dalam kolam. Sedangkan untuk jenis kolam semen dah terpal, hal utama yang harus Sobat pastikan adalah bau semen atau bau zat kimia yang ada di kolam tersebut benar-benar hilang. Untuk jenis kolam tanah, jika permukaan tanah sudah retak-retak, maka kolam sudah bisa dianggap cukup kering. Adapun tujuan dilakukan pengeringan ini adalah untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang bjsa menyebabkan bibit ikan lele menjadi sakit. Mikroorganisme itu bisa berasal dari periode budidaya ikan lele yang sebelumnya. Dengan melakukan pengeringan dan penjemuran, maka diharapkan sebagian besar mikroorganisme patogen tersebut akan mati. Pengapuran Kenapa pengapuran dan pemupukan pada kolsm tanah perlu dilakukan? Pengapuran ini dperlukan untuk menyeimbangkan keasaman kolam serta untuk membantu memberantas mikroorganisme patogen. Adapun jenis kapur yang umumnya dipergunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Cara melakukannya cukup di tebarkan secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah permukaan kolam ditebari kapur secara merata, silahkan Sobat balik tanah dasar kolam agar kapur yang sudah ditebar itu lebih meresap hingga ke bagian dalam. Untuk takarannya adalah 250-750 gram consistent with meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah tempat dimana Sobat melakukan budidaya ikan. Jadi, jika tingkat keasaman tanahnya tinggi semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Pemupukan Setelah melakukan pengapuran pada dasar kolam mana langkah selanjutnya yang harus Sobat lakukan adalah melakukan pemupukan. Untuk melakukan pemupukan pada kolam silahkan Sobat membaca paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP, adapun untuk jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Adapun untuk penggunaan dosisnya adalah sebanyak 250-500 gram in step with meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya silahkan Sobat taburkan urea dan TSP masing-masing sebanyak 15 gram dan 10 gram according to meter persegi. Tujuan dari melakukan pemupukan pada dasar kolam adalah untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami yang sangat dibutuhkan oleh bibit ikan lele yang akan kita tebar di dalam kolam. Hal terakhir dari setiap tahapan untuk mempersiapkan kolam di dalam budidaya ikan lele ini adalah mengatur level ketinggian air dikolam agar ideal. Berapa ketinggian air yang ideal untuk benih ikan lele? Menurut beberapa sumber adalah 100-a hundred and twenty cm. Sobat bisa melakukan pengisian air dikolam ini secara bertahap dan setelah kolam sudah selesai di lakukan pemupukan, isilah airnya sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu. Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton akan bisa tumbuh dengan baik. Adapun ciri-ciri air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton adalah berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan ikan lele dan lakukan itu terus sampai pada ketinggian ideal. Benih Ikan Lele Selain
media dan cara perawatan, hal penting lainnya agar usaha budidaya ikan
lele ini bisa berjalan dengan baik adalah penggunaan bibit ikan yang
berkualitas. Di Indonesia ini memang ada beberapa jenis ikan lela yang
biasa di budidayakan oleh para peternak ikan lele. Untuk
hasil yang lebih baik, silahkan Sobat mencari referensi lebih lanjut
mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya. Nulis Bersama (NB)
merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT
Sukabumi. Diketahui bahwa jenis Ikan lele sangkuriang ini adalah hasil
perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang
karena kualitas lele dumbo yang saat ini sudah banyak beredar di
masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu. Untuk
mendapatkan benih ikan lele ini Sobat mendapatkan dengan cara membeli
ataupun melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Adapun untuk membuat
pembenihan sendiri akan kita ulas bagaimana cara pembenihan ikan lele
dan teknik pemijahan ikan lele pada sesi berikutnya A. Syarat Benih Unggul Sudah
dibahas sebelumnya bahwa salah satu kunci sukses usaha budidaya ikan
lele ini adalah pemilihan benih yang berkualitas baik. Adapun ciri-ciri
benih ikan lele yang berkualitas adalah sebagai berikut; Ciri-ciri benih ikan yang sehat: Benih yang sehat gerakannya lincah Tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya. Bebas
dari bibit penyakit dan gerakan renangnya regular. Untuk menguji
gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang
arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik. Ukuran benih untuk budidaya ikan lele yang baik biasanya sekitar 5-7 cm. Untuk
medapatkan hasil yang baik, usahakan ukuran bibit yang hendak di tebar
ke kolam memiliki ukuran yang merata, untuk mendapatkan ukuran yang rata
sobat bisa melakukannya dengan cara menyortirnya terlebih dahulu dengan
menggunkan ember sortir. Dengan bibit ikan lele ukuran 5-7 cm maka
dalam waktu 2.5 – 3.5 bulan bisa dipanen dengan ukuran 9-12 ekor/kg. B. Cara Menebar Benih Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menebar bibit ikan lele ke
kolam. Salah satu cara yang harus Sobat lakukan adalah dengan
menyesuaikan iklimnya terlebih dahulu. Cara menebar benih ikan lele ke kolam: Masukan
benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15
menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam
sebagai lingkungan barunya. Selanjutnya
silahkan miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya.
Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 meter persegi. Semakin
baik kualitas air kolam, maka semakin tinggi jumlah benih yang bisa
ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih
ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air
untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang pas. C. Menentukan Kapasitas Kolam Berikut
ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara
intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang
dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan adalah
200-400 ekor meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter
maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal
(3×4) x 400 = 4800 ekor. Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok. Pakan
merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak
sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik
adalah pakan yang menawarkan food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil
dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging.
Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai
hasil maksimal dengan biaya yang minimum, terapkan pemberian pakan utama
dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal,
silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif. Sebagai
ikan karnivora, maka pakan ikan lele harus lebih banyak mengandung
protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele
adalah protein (minimal 30%), lemak (four-16%), karbohidrat (15-20%),
nutrition dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata
sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Jadi Sobat tinggal
kita pandai-pandai memilih mana jenis produk pakan ikan yang bisa
dipercaya. Sebaiknya
jangan pernah memberikan pakan ikan yang sudah kadaluarsa kepada
ikan-ikan peliharaan walau mungkin harganya lebih murah dan bisa
menghemat biaya pengeluaran. Pakan harus diberikan sesuai dengan
kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6%
dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan
pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) consistent with ekor. Setiap
10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan
yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan
dikurangi menjadi three% dari bobot tubuh. Jadwal pemberian pakan
sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya four-five
kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus
lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam
hari. Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si
pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan
lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat
malas untuk menyantapnya. Pemberian
pakan tambahan akan sangat menolong Sobat untuk menghemat biaya
pengeluaran pakan, jadi jika usaha kolam ikan milik Sobat dekat dengan
pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan
rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi
manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Selain
itu membuat belatung dari campuran ampas tahu, Keong mas dan limbah
ayam juga bisa menjadi alternatif lain untuk menghemat biaya pengeluaran
pembelian pakan ikan, namun hal yang harus diperhatijkan adalah dengan
cara mengolahnya terlebuih dahulu. Silahkan
dipisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang sebelum
diberikan kepada ikan. Adapun untuk jenis limbah ayam seperti usus
ataupun bangkai ayam, sebelum diberikan kepada ikan sebaiknya direbus
terlebih dahulu jika Sobat tidak menggilingnya sebelum diberikan kepada
ikan lele peliharaan. Hal
penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam.
Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap
terjaga. Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di
dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau
hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Apabila sudah
muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah kemudian isi lagi
dengan air baru. Hal
terakhir yang harus diperhatikan jika Sobat ingin sukses di dalam usaha
budidaya ikan lele ini adalah mengantisipasi kemungkinan datangnya hama
dan virus yang bisa mengganggu jalan usaha budidaya ikan lele ini.
Adapun beberapa hama dan penyakit yang harus Sobat antisipasi dan
pelajari cara menanggulanginya adalah: Hama
Predator : Pada budidaya ikan lele yang mempergunakan media kolam
tanah, hama predator yang paling umum adalah linsang, ular, sero, musang
air dan burung. Untuk mencegahnya, Sobat bisa memasang saringan pada
jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam. Hama
Pesaing : Hama yang bisa menjadi pesaing pada jenis usaha budidaya ikan
lele yang menggunakan media kolam tanah adalah seperti gabus, ikan
mujair. Untuk mencegahnya, Sobat bisa memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam. Penyakit
: Selain hama predator masih ada lagi Penyakit lain yang bisa menyerang
usaha budidaya ikan lele Sobat, yaitu protozoa, bakteri dan virus.
Ketiga mikroorganisme ini bisa menyebabkan datangnya berbagai penyakit
yang bisa mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung
perut dan luka di kepala serta ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit
infeksi pada ikan-ikan pelihaaran di kolam, Sobat bisa melakukannya
dengan cara menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan serta
menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran
28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit
non-infeksi seperti kuning, kekurangan diet dan lain-lain. Untuk
mengetahui lebih jauh tentang berbagai cara melakukan pengendalian
penyakit itu Sobat silahkan baca informasi pengendalian hama dan
penyakit ikan lele yang banyak tersedia di internet. Jika
tahapan sudah dilalui maka Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai
ukuran 10-12 ekor/kg. Dengan ukuran sebesar itu jika pengelolaannya
dilakukan dengan benar maka bisa dicapai dalam waktu 2,5-3 bulan. Untuk
hasil yang baik, sebaiknya satu hari (24 jam) sebelum dipanen, ikan
lele tidak diberi pakan, tujuannya adalah ketika dipanen agar ikan tidak
buang kotoran saat diangkut. Jangan lupa untuk melakukan
sortasi/memisahkan ikan lele yang akan dipanen berdasarkan ukuran yang
sesuai dengan permintaan pasar dan ikan yang ukurannya belum sesuai bisa
kembali di besarkan dan dipanen pada periode berikutnya. Itulah cara budidaya ikan lele
yang bisa Sobat terapkan agar bisa memperoleh hasil yang maksimal.
Selamat mencoba dan semoga sukses selalu buat kita semua. Salam.
B. Pengapuran dan Pemupukan
C. Pengaturan Air pada Kolam
Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele
A. Pemberian Pakan Utama
B. Pemberian Pakan Tambahan
Pengelolaan Air
Pengendalian Hama dan Penyakit
Panen
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran
- Produk
- Perlu Bantuan?
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran
- Produk
- Perlu Bantuan?
- Produk
- Perlu Bantuan?
2 komentar untuk "CARA BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.