HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Cara Menulis Berita

Ruang Berbagi dan Informasi

 

Cara Menulis Berita

Warkasa1919.com - Berita atau News adalah produk jurnalistik yang merupakan laporan peristiwa aktual dan penting.

Menulis berita adalah suatu kegiatan menyampaikan suatu informasi atau kabar mengenai suatu kejadian dalam suatu bentuk tulisan.

Menulis berita sebaiknya dilakukan secara lengkap dan komunikatif, kenapa harus demikian? Tujuannya adalah agar yang membaca berita bisa memahami segala sesuatu yang disampaikan tanpa adanya kesalahan menafsirkan isi berita. Maka dari itu, biasanya seorang penulis berita yang baik akan mampu memilih mana peristiwa yang layak untuk dijadikan berita dan mana yang tidak layak untuk diberitakan.

Seorang penulis berita harus bisa memahami bahwa tujuannya menuliskan berita adalah agar apa yang dituliskan itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat maupun orang yang membaca tulisannya.

Di dalam menulis berita, seorang penulis sebaiknya menyusun kalimat-kalimat yang ingin dituliskan dengan mengikuti kaidah jurnalistik dan prinsip 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, How).

Di zaman yang sudah canggih seperti saat ini, informasi bisa didapatkan melalui berbagai cara, seperti media cetak, elektronik, internet, maupun sekedar informasi dari mulut ke mulut saja.

Ragam jenis berita yang bisa didapatkan juga sangat beragam, mulai dari berita olahraga, berita ekonomi hingga berita tentang politik, dan lain sebagainya.

Peristiwa yang baru saja terjadi ataupun yang sudah lama terjadi saat ini bisa di akses hanya dengan menggerakkan ujung jari.

Lalu bagaimana caranya agar mampu menghasilkan suatu berita yang layak di baca? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang ingin menuliskan berita, agar susunan kalimatnya itu menjadi sebuah berita yang baik, menarik, serta sesuai dengan aturan yang ada.

Berikut ini adalah cara menulis berita yang baik :

1. Temukan peristiwa ataupun kejadian untuk dijadikan bahan berita.

- Berita bisa tentang suatu peristiwa ataupun kejadian yang sifatnya aktual dan sangat penting untuk disebar luaskan, contohnya ; peristiwa tentang kejadian kecelakaan, kebakaran, bencana alam, atau kejadian mendadak lainnya yang tentunya sangat menarik perhatian masyarakat luas.

2. Mencari Sumber Berita

- Setelah menemukan peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan sebagai berita, hal selanjutnya yang perlu dilakukan oleh seorang penulis berita adalah mencari sumber informasi yang tepat, tujuannya agar isi berita yang akan disampaikan itu lebih akurat, contoh nya ketika ingin memberitakan tentang pencurian, kecelakaan dan lain sebagainya, maka untuk mendapatkan informasi yang akurat adalah dengan melakukan wawancara dengan pihak kepolisian terkait, saksi mata, ataupun warga disekitar kejadian.

3. Melakukan wawancara, Observasi dan Dokumentasi

-Kenapa seorang penulis berita perlu melakukan wawancara? Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait peristiwa, ataupun kejadian yang terjadi, wawancara bisa dilakukan untuk mendapatkan data tentang (korban, tempat kejadian / kronologi kejadian serta data korban dan proses kejadian).

- Seorang penulis berita sebaiknya melakukan observasi, kunjungan ke lokasi kejadian ini dimaksudkan agar si penulis bisa mengamati gejala yang tampak di lokasi kejadian secara langsung.

-Dokumentasi diperlukan sebagai upaya untuk menampilkan bukti, dokumentasi ini bisa didapatkan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari buku, atau dokumen lainnya.

4. Melakukan pencatatan Hal-Hal Penting

- Dalam melakukan pencarian informasi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penulis berita, yaitu melakukan pencatatan terkait hal-hal yang sangat penting berkenaan dengan berita yang akan dia tuliskan.

Dalam melakukan pencatatan, sebaiknya seorang penulis berita tetap menggunakan panduan 5W1H ketika menggali fakta, yaitu:

- What (Peristiwa apa yang sedang terjadi)

- Who (Siapa yang terlibat atau ada di dalam peristiwa / kejadian tersebut.)

- Where (Dimana peristiwa maupun kejadian tersebut terjadi.)

- When (Kapan peristiwa / kejadian tersebut terjadi.)

- Why (Mengapa peristiwa / kejadian tersebut terjadi.)

- How (Bagaimana proses terjadinya peristiwa / kejadian itu terjadi.)

5. Membuat Kerangka Berita

- Kerangka berita bisa juga disebut dengan menggambarkan secara kasar, bagaimana suatu informasi yang telah berhasil dikumpulkan itu akan diracik menjadi sebuah laporan berita.

- Sebuah berita biasanya terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu, judul, teras dan kelengkapan /  penjelasan tentang berita.

- Seorang penulis berita bisa membuat beberapa model berita, ada model berita yang ditulis langsung dengan mengemukakan unsur 5W+1H pada awal paragraf. Berita model ini biasanya di alenia kesatu dan kedua.

Selanjutnya ada model berita yang tidak langsung, model berita ini biasanya mengemukakan unsur 5W+1H pada pertengahan hingga akhir paragraf.

6. Membuat Teras Berita

- Teras Berita biasanya terletak di alenia pertama pada sebuah berita. Sebaiknya teras berita dibuat seringkas mungkin, diawali dengan unsur "who" (siapa) dan "what" (apa).

- Seorang penulis berita sebaiknya tidak melupakan struktur penulisan yang menggunakan kaidah bahasa Indonesia, yaitu:  SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan).

- Jika hendak memberitakan tentang peristiwa atau pun kejadian yang akan terjadi, biasanya penempatan unsur waktu dan tempat akan ditempatkan pada bagian akhir paragraf. Dan jangan lupa untuk membuat seminim mungkin kutipan ataupun pertanyaan di teras berita.

7. Isi Berita

- Ini adalah bagian yang merupakan detail informasi dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui berita yang di tulisnya.

- Isi berita ini pada umumnya ditulis setelah teras berita. Jadi di dalam menuliskan isi berita, sebaiknya disusun dalam paragraf-paragraf pendek, bisa berisi 3 hingga 5 kalimat saja, selain itu, penulis berita harus bisa mengupayakan agar setiap paragraf itu hanya berisi satu ide saja. Buatlah paragraf yang pendek dan hanya berisi satu ide saja, hal ini berguna agar pembaca bisa melanjutkan kegiatan membacanya, serta memudahkan para pembaca untuk melakukan pemindaian.

8. Penyuntingan / Edit Naskah Berita

- Melakukan penyuntingan atau mengedit berita sebelum tayang itu hukumnya wajib untuk dilakukan, kenapa? Karena hal ini diperlukan untuk menghindari dan mengurangi kesalahan, baik dari penulisan informasi yang mungkin bisa terjadi, seperti kesalahan ejaan (nama, lokasi, dan lain sebagainya), tata bahasa, makna kalimat, pembedaan opini dengan fakta.

- Seorang penulis berita harus memastikan, bahwa sebelum beritanya di publikasikan tidak sampai melanggar kode etik jurnalistik.

- Seorang penulis berita sebaiknya membaca tulisannya beberapa kali setelah melakukan revisi, baca dan baca lagi sampai benar-benar yakin bahwa berita yang akan ditayangkan itu tidak memiliki kesalahan sama sekali.

9. Berita yang di tulis tidak Mengandung Fitnah, Hasutan, serta Kebohongan.

- Seorang penulis berita harus bisa memastikan, bahwa Konten berita yang akan dipublikasikannya itu harus bisa memberikan kemanfaatan serta perlindungan terhadap publik.

- Di dalam menulis berita, seorang penulis berita tidak boleh menulis hal-hal yang mengandung fitnah, hasutan, menyesatkan, serta berisi kebohongan atau hoax dengan tujuan untuk mengaburkan fakta yang sebenarnya.

- Sebelum menayangkan berita, penulis berita harus memastikan bahwa isi berita  tidak merugikan dan tidak menimbulkan dampak yang negatif di masyarakat.

10. Isi Berita Sebaiknya tidak Menonjolkan Unsur Kekerasan, Seksualitas, Perjudian, Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang.

- Penulis berita harus bisa memastikan bahwa berita yang dibuat dan disiarkan kepada publik jangan sampai membuat rasa tidak nyaman  publik yang membacanya, penulis harus memperhatikan privasi, serta melakukan penggolongan sasaran pembaca. Penulisan berita tidak boleh memuat unsur-unsur yang bermuatan seperti, seksual, kekerasan, narkotika, perjudian dan lain sebagainya.

11. Isi Berita tidak boleh Mempertentangkan Suku, Agama, Ras atau Golongan.

- Di dalam menulis berita, seorang penulis diwajibkan untuk menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.

- Di dalam penulisan berita, seorang penulis dilarang membuat artikel yang isi kontennya mengandung hal-hal yang bersifat merendahkan, mempertentangkan atau melecehkan suku, agama, ras, dan golongan tertentu.

- Ketika harus menyiarkan berita mengenai suatu peristiwa, baik ketika konflik dan lain sebagainya, penulis berita harus tetap bisa menjaga independensi dan netralitas.

12. Isi Berita tidak Merendahkan Nilai-Nilai Yang Berlaku Dalam Masyarakat.

- Seorang penulis berita sebelum menayangkan artikel berita nya harus bisa mempertimbangkan munculnya kemungkinan ketidaknyamanan publik, maka dari itu di dalam penulisan berita, seorang penulis harus bisa menunjukan sikap menghormati nilai dan norma, kesopanan, serta kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat sebelum artikelnya disiarkan kepada publik, dengan kata lain, penulis berita harus bisa menunjukkan sikap penghormatan terhadap perbedaan nilai yang ada dalam berita yang telah dibuatnya.

13. Tata Bahasa dan  Kosakata

- Di dalam Penyusunan Kalimat sebaiknya  menggunaka tata bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia (SPOK).

-Menggunakan kata ganti orang ketiga dalam menggambarkan suatu peristiwa. Dan di dalam penyusunan kalimat nya sebaiknya menggunakan kalimat aktif dibanding kalimat pasif.

14. Tanda Baca dan Struktur Kalimat

- Pastikan untuk meletakkan tanda baca dengan baik, sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia serta tidak merusak makna kalimat yang ada, tanda baca ini diperlukan untuk melakukan pemenggalan kalimat.

- Sebaiknya hindari menggunakan kalimat terlalu panjang (maksimal 16 kata), susunan kalimat yang pendek biasanya lebih enak dibaca dan mudah dimengerti dibanding kalimat yang panjang tapi tidak beraturan.

15. Kutipan dan Atribusi

- Adakalanya kutipan memang diperlukan, guna memperkuat, menegaskan atau memberi fakta di dalam suatu naskah berita.

Itulah beberapa cara menulis berita yang harus diperhatikan oleh seorang penulis berita, agar berita yang disajikan kepada pembaca lebih mudah dipahami dan dimengerti tanpa adanya kesalahan menafsirkan isi berita. Semoga bermanfaat.

Ubah Ikuti Blog


Silahkan berlangganan untuk membaca Konten Premium, Kami mengemas berita dengan gaya bercerita

Tutup Iklan