Kubuat Brownies Moccachino Caramel Machiato Tabur Wijen dengan Penuh Cinta
Bahagia itu ketika apapun yang kita buat, seisi rumah bilang enak dan ingin dibuatkan lagi
Kubuat Brownies Moccachino Caramel Machiato Tabur Wijen dengan Penuh Cinta
Hai kawan yang suka baking dan nguprek di dunia perdapuran, entah kenapa aku selalu tidak tega bila melihat anak-anak kehilangan waktu ngemil bersama teman sekolah.
Kan biasanya tiap hari mereka jajan, macam-macam yang bisa dibeli dari para pedagang kue yang berjajar di luar pagar sekolah, jajanan ringan itu saat ini tidak mereka temui lagi karena pandemi. Di depan rumah yang lewat hanya pangsit, bakso, bakpao, yang jual jajanan sekolah entah keliling di mana.
Nah saya belum bisa membuat jajanan itu, paling yang bisa cuma sosis goreng balut mie, saya sendiri kadang ikut kangen, biasanya anak-anak bawa pulang jajanan mereka supaya saya bisa mencicipi, ujung-ujungnya, "Ibuk bisa bikin ini?"
****
"Buk, mau bikin apa hari ini?" permintaan halus dalam bentuk kalimat tanya nih.
"Mau bikin yang ibuk suka, dan pasti kalian juga suka."
"Apa Buk?"
"Lihat saja nanti."
Beberapa hari saya membuat roti dengan bahan ekonomis dan empuk, prosesnya sedikit lama. Untuk saat ini akan berbagi kisah membuat brownies ekonomos, sederhana dan lezat yang saya beri nama sesuai dengan bahan yang digunakan, Brownies Moccachino Caramel Machiato.
Brownies ini dipanggang dengan oven tangkring dan hanya satu telur saja, saya tambahkan sebanyak cinta yang saya punya, agar rasanya menggoda di lidah anak-anak.
Oh ya sebelum saya berbagi resep saya ingin tahu mengapa anak saya yang nomer tiga dijuluki Brownies sama Bu De-nya,eh bukan ding maksud saya dari mana dan bagaimana brownies ini ada di dunia kue.
Berdasar info dari Wikipedia, Brownoes adalah kue atau cake atau bolu coklat yang proses pembuatannya dikukus atau dipanggang, berkembang dari akhir abad-19 di Amerika Serikat hingga mendunia sampai sekarang ini.
Ada beberapa versi cerita tentang terciptanya Brownies ini. Konon ceritanya seorang koki muda yang lupa menambahkan soda kue dalam adonan sehingga kue tidak mengembang, tetapi hasilnya semakin lezat dan menarik perhatian.
Ada lagi yang versi ceritanya pemuda pengusaha kue yang mengalami krisis keuangan dan usahanya hampir gulung tikar. Dwngan bahan seadanya berusaha membuat kue coklat sesuai resep, tapi yang yerjadihasilnya tidak memuaskan dan dia kecewa. Temannya yang sekaligis sebagai pekerja tetap mengirinkan kue coklat pengusaha muda pada pelanggannya, yang terjadi diluar dugaan, para pelanggan sanvat menyukai. Usaha yang hampir gulung tikar akhirnya masih terselamatkan karena kue coklat atau Brownies yang tidak disengaja.
Wah siapa yang tidak mengenal kue yang satu ini ya, awal saya menikmati dan merasakan memang bikin heboh di lidah, hati dan pjkiran. Kue yang hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja saat itu dengan harga yang sangat cantik. Tidak diragukan dari rasanya yang bemar-benar nyoklat.
Untuk saat ini Brownies sudah bisa dinkmati oleh siapa saja, ada yang rasa ekonomis, medium dan premium. Bagi saya semuanya enak uang penting rasa coklat.
Browmies ternyata mempunyai beberapa istilah, fudgy, crunchy, chewy, cakey. Waduh kenapa bisa begitu ya?
Owh ternyata berdasar bahan yang digunakan. Tanpa mencoba langsung saya juga tidak bisa membedakan. Maka saya coba satu persatu sesuai dengan istilahnya. Brownies yang saya ceritakan ini adalah Brownies panggang ya.
Fudgy dan Crunchy
Browmies yang ini padat karena penambahan coklat batangan yang banyak, dan menggunakan gula pasir agar terbentuk kilap di permukaan kue, ini yang menarik. Rasa coklat batangnya benar-benar legit di lidah. Walaupun padat kue ini tidak alot, mrepul saat digigit, begitu istilah saya.
Pengadukan tanpa menggunakan mixer agar tidak terlalu mengembang, bahan tidak ditambah SP, hanya soda kue.
Chewy
Yang ini sedikit basah, legit dan sedikit padat, sebenarnya tidak jauh beda dengan yang di atas, kadang hasil akhir saja yang membuat berbeda, penambahan margarin menurut saya sedikit banyak agar terasa chewy gitu. Eh apa artinya cewy? Kenyal ya?
Cakey
Seperti namanya, yaitu cake, bolu, jadibrownies yang ini rasanya seperti bolu, saya mencoba dengan menambahkan coklat batang, bila tanpa coklat batang maka saya menambahkan coklat bubuk yang banyak, rasa nyoklat juga dan enak. Pengadukannya dwngan mixer dan saya tambah SP.
Itu sedikit yang saya tahu tentang jenis brownies yang pernah saya coba, berdasar dari membaca informasi tentang brownies dan resepnya. Baik yang fudgy, chewy atau cakey semua enak kok, asal sesuai resep.
Sekarang saya mencoba membuat brownies yang cakey dengan menambahkan bubuk minuman instan rasa moccachino dan caramel machiato, dengan satu telur, ekonomis, rasa tak diragukan lagi, dapat pujian nih dari anak gadis, dan minta diajari cara membuatnya.
Bahan yang disediakan
- 1 butir telur
- 50 gr gula kastor (saya pakai gula halus) kalau terlalu manis bisa dikurangi karena nanti ada gula dari bubuk kopi instan
- 1 saset kopi instan rasa moccachino
- 1 saset kopi instan rasa caramel machiato
- Sejumput soda kue
- 1 sdt SP
- Sejumput garam
- 1 sdm margarin
- 1 sdm maizena
- 4 sdm tepung terigu serbaguna
- 30 ml minyak goreng
- 1 sdm coklat bubuk
- 50 gr coklat batang dirajang
Cara membuatnya
1. Masukkan dalam mangkok, gula, telur, margarin, garam, SP, bubuk kopi instan, lalu aduk dengan mixer kecepatan sedang hingga yercampur rata dan mengembang
2. Tambahkan soda kue, tepung terigu, maizena dan aduk hingga tercampur rata, beri rajangan coklat batang. Aduk lagi merata.
3. Siapkan loyang beralas kertas roti, olesi margarin
4. Siapkan oven dan panaskan
5. Tuang adonan ke dalam loyang dan ratakan, taburi dengan toping sesuai selera. Kebetulan saya punya wijen, jadi itu yang saya taburkan
6. Masukkan ke dalam oven, tunggu kurang lebih 30 menit dan matang
7. Setelah matang, keluarkan dari oven dan dinginkan. Lalu potong-potong, siap disajikan
Komentar anak gadis saya, empuk, enak, rasanya pas ada kriuknya (ha? Mungkin rajangan coklat batang yang nyampur di kue) pokoknya sedap, begitu captionnya. Beda dengan anak laki yang tinggal lep.
Apapun yang kita olah dan kita hidangan mendapat sambutan yang baik, itu rasanya sekeliling dunia berada di hati.
Di dapur, 03 Juli 2021