Kapan Aku Sekolah Mak?
Kapan Aku Sekolah Mak?
Semenjak covid 19 mewabah sudah mau dua tahun. Bahkan sekarang bertambah banyak korban setiap hari. Setiap melihat berita terbaru korban semakin bertambah. Timbul rasa khawatir itu pasti. Rasa takut hanya terobati berpasrah diri kepada-Nya. Berseru dan memohon semoga badai ini segera berlalu.
Bagaimana dampak covid 19 terhadap pendidikan anak-anak? Tentu banyak hal yang kita hadapi apalagi orang tua yang memiliki usia sekolah jenjang SD. Banyak orang tua mengeluh apalagi sang anak sangat manja. Mengajari anak memang kewajiban orang tua. Namun sangat dibutuhkan juga bantuan orang lain terutama sang guru yang sangat disegani mereka. Bila orang tua yang mengajar si buah hati, mereka banyak negosiasi dan manja.
Keadaan ini ternyata masih berlanjut, padahal hati sudah bersorak gembira. Sebelum covid 19 varian baru mewabah. Kabar gembira tahun ajaran baru 2021/2022 sudah bisa belajar di sekolah. Harapan buah hati bisa berinteraksi dengan guru dan teman-teman. Semenjak masuk sekolah setahun yang lalu si bungsu belum membeli baju baru. Berhubung guru menyarankan membeli baju seragam tunggu masuk sekolah saja.
Salah satu kendala si bungsu sekolah SD negeri :
1. Jarang tatap muka online
Terbatasnya kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang dengan alasan tidak punya handphone. Dan sebagian orang tua tidak mengerti menggunakan aplikasi belajar seperti goegle meet, zoom meiting. Akhirnya selama setahun si bungsu sama sekali tidak mengenal teman-teman sekelasnya.
2. Absen hanya menulis nama di grup WhatsApp
Salah satu yang membuat si bungsu tidak mengenal teman-teman sekelasnya dikarenakan mereka absen hanya menulis nama setiap hari di grup WhatsApp. Sungguh sangat miris pendidikan saat ini. Sehingga pernah kejadian teman sekelas si bungsu meninggal. Si bungsu tidak kenal, akhirnya ibu guru mengirimkan foto di grup.
3. Pembelajaran hanya berupa materi tanpa ada panduan berupa video dari guru.
Setiap hari sang guru hanya mengirimkan materi.
Dengan catatan sebagai berikut :
Ajari anak halaman sekian dan sekian.
Pernah tatap muka online melalui WhatsApp. Tetapi hanya dilakukan dua kali dalam setahun. Orang tua tidak siap. Giliran guru memanggil telepon tidak aktif. Akhirnya tatap muka online tidak berjalan lancar.
Saya pernah mengajukan untuk tatap muka online melalui aplikasi google meet. Di grup kita saling belajar. Dari 35 orang tua hanya beberapa orang yang bisa selebihnya angkat tangan.
Sebenarnya ada keinginan saya untuk memindahkan si bungsu sekolah di swasta. Berhubung suami masih bekerja dikontrak dan saya juga masih guru honorer di swasta. Penghasilan belum menentu. Pengeluaran banyak. Bayar cicilan rumah, uang sekolah si sulung, setengah tahun yang lalu nekad dipindahkan ke sekolah swasta. Agar belajar setiap hari. Dan memang lumayan, mereka setiap hari wajib absen memakai seragam. Setiap minggunya goegle meet. Si sulung merasa dekat dengan guru dan teman-teman walaupun tidak interaksi. Paling tidak si sulung kenal semua teman-teman sekelasnya.
Kita tidak tahu wabah covid 19 ini berlalu. Tetapi ini bukan alasan untuk kita tidak mau maju. Belajar bersama bisa dilakukan melalui tatap muka online. Orang tua juga seharusnya belajar menggunakan aplikasi belajar agar pembelajaran jarak jauh berjalan lancar. Dibutuhkan kedisiplinan dari pihak sekolah walaupun negeri. Mungkin bisa disarankan agar orang tua mempelajari aplikasi belajar. Dengan demikian si bungsu bisa mengenal teman-teman sekelasnya di kelas dua tahun ini.
Harapan saya semoga virus covid 19 segera berlalu. Agar anak-anak bisa ke sekolah seperti dulu lagi.
Derap Langkahku
Aku rindu pagi hari penuh kesibukan
Aku ingin seperti dulu
Memakai seragam dan membawa bekal
Kini derap langkahku berhenti
Hingga aku terkurung
Aku seperti burung di sangkar emas
Terbatas ruang gerak
Mematuhi budaya baru
Protokol kesehatan
Rintangan ini
Tidak bisa menghentikan impian
Aku tetap bangkit
Belajar sungguh-sungguh
Walau hanya lewat online
Jarak antara aku dan teman-teman
Aku dan guru
Terhapus sudah dengan aplikasi belajar
Kami bisa berbagi kabar
Tapi tanpa sentuhan
Aku berdoa
Kembali lagi seperti dulu tanpa jarak
Belajar bersama teman-teman
Menimba ilmu di sekolah
Untuk meraih impian
Erina Purba
Catatan : Puisi untuk anak kelas 3 SD dengan tema Kebangkitan Nasional 2021, permintaan sahabat
Bekasi, 25022021
Erina Purba
Bekasi, 07072021
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran